Malam hari kita ber-sms-an, kita sepakat pergi ke pasar Gedhe esok harinya. Pagi telah tiba, aku bersiap-siap, dandan yang cantik dan menunggu kedatanganmu di teras kostku. Sebenarnya... Aku sudah mengkhayalkan apa-apa yang akan kita lakukan di pasar Gedhe dan semoga itu menjadi nyata. Lima menit kemudian, lelaki putihku mengetuk pintu, aku keluar dengan senyum gembira dan kita berangkat dengan tangan bertautan.
Kita sampai. Lelaki putihku berbisik kalau kita akan membeli calon anak kami. Aku kaget. Aku ternganga. Membeli calon anak tidak ada dalam agendaku yang berbunga-bunga. Aku diam. Aku berjalan menurut saja dengan lelaki putihku.
Aku dan lelaki putihku berjalan beriringan didalam pasar Gedhe. Melihat-lihat calon anak yang akan kita beli. Ada yang hidup, ada yang mati, ada yang bundar, ada yang kerempeng, ada yang merah, ada yang hijau, dan yang lainnya.
Enam puluh menit kemudian, kakiku dan kaki lelaki putihku terhenti di kios muram itu. Kami menekan calon anak kami. Dia menggeliat riuh melihat kami. Kami membelinya dan menjadi keluarga bahagia.
Solo.20.5.2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar