Selasa, 22 November 2011

MEMOAR PAGI

Abah selalu bercerita,
Ketika dulu pada masa kecilnya
Kemiskinan sudah menjadi darah, dan kesederhanaan adalah dagingnya.
Abah selalu bercerita,
Hanya tekad yang kuatlah
Yang bisa melukis pelangi di dinding
Reyot rumah.
Abah selalu bercerita,
Hanya senyuman yang bisa menghapus
Rasa lapar yang melilit bagai ular.
Abah selalu bercerita,
Hanya memoir pagi,
Yang tidak pernah lekas pergi
Menyuguhkan mimpi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar